Jumat, 28 Juli 2023

Amenorrhea Sekunder Menurut Who

Amenore Sekunder Menurut WHO: Pemahaman tentang Kondisi dan Implikasinya

Amenore sekunder adalah kondisi ketika seorang wanita yang sebelumnya mengalami menstruasi secara teratur tiba-tiba berhenti menstruasi selama tiga bulan atau lebih. Kondisi ini dapat menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang mendasarinya. Menurut World Health Organization (WHO), amenore sekunder dapat diidentifikasi dan didiagnosis berdasarkan pedoman yang telah ditetapkan. Artikel ini akan membahas tentang amenore sekunder menurut WHO, termasuk definisi, penyebab, dan implikasi kesehatannya.

WHO mendefinisikan amenore sekunder sebagai absennya menstruasi selama tiga bulan atau lebih pada wanita yang sebelumnya memiliki siklus menstruasi yang teratur. Hal ini berbeda dengan amenore primer, di mana seorang wanita belum pernah mengalami menstruasi sama sekali pada usia yang seharusnya. Amenore sekunder sering kali menjadi sinyal bahwa ada gangguan hormon atau masalah kesehatan lain yang mempengaruhi fungsi reproduksi.

Beberapa penyebab umum amenore sekunder, seperti yang disebutkan oleh WHO, meliputi gangguan hormon, gangguan tiroid, sindrom ovarium polikistik (PCOS), gangguan hipotalamus, dan penurunan berat badan yang drastis. Faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi siklus menstruasi meliputi stres berlebihan, olahraga berlebihan, gangguan makan, atau penggunaan obat-obatan tertentu.

Implikasi kesehatan dari amenore sekunder dapat bervariasi tergantung pada penyebabnya. Salah satu implikasi yang paling umum adalah kesulitan untuk hamil. Amenore sekunder dapat menjadi tanda adanya gangguan pada sistem reproduksi yang dapat mempengaruhi kemampuan seorang wanita untuk mengandung dan mempertahankan kehamilan. Dalam beberapa kasus, perawatan medis atau intervensi mungkin diperlukan untuk memulihkan siklus menstruasi normal dan meningkatkan peluang kehamilan.

amenore sekunder juga dapat berdampak pada kesehatan tulang. Siklus menstruasi yang teratur berperan penting dalam menjaga kesehatan tulang wanita karena hormon yang dilepaskan selama menstruasi membantu dalam penyerapan kalsium. Amenore sekunder yang berlangsung lama dapat menyebabkan penurunan kepadatan tulang, yang pada gilirannya meningkatkan risiko osteoporosis dan kerapuhan tulang di kemudian hari.

Penting untuk mencari bantuan medis jika mengalami amenore sekunder. Diagnosis yang tepat dan identifikasi penyebab yang mendasarinya adalah langkah pertama dalam penanganan kondisi ini. Dokter dapat melakukan pemeriksaan fisik, tes darah, dan tes pencitraan yang diperlukan untuk menentukan penyebab amenore sekunder dan merencanakan perawatan yang sesuai.

Pada beberapa kasus, perubahan gaya hidup, seperti mengelola stres, menyeimbangkan aktivitas fis