Nasionalisasi De Javasche Bank atau yang dikenal dengan sebutan Bank Indonesia (BI) adalah sebuah kebijakan pemerintah Indonesia yang dilakukan pada tahun 1953. Kebijakan ini dilakukan untuk mengakhiri pengaruh De Javasche Bank, yang merupakan bank sentral Belanda di Indonesia, atas perekonomian Indonesia.
Sebelumnya, De Javasche Bank telah beroperasi selama 143 tahun di Indonesia dan memiliki peran yang sangat besar dalam perekonomian Indonesia. Namun, karena adanya ketidakpuasan atas pengaruh De Javasche Bank terhadap perekonomian Indonesia, maka pada tahun 1953, Presiden Soekarno memutuskan untuk nasionalisasi De Javasche Bank.
Tujuan dari nasionalisasi De Javasche Bank adalah untuk membebaskan perekonomian Indonesia dari pengaruh asing dan memperkuat sistem perbankan nasional. nasionalisasi ini juga bertujuan untuk menciptakan stabilitas moneter dan mengurangi inflasi.
Setelah De Javasche Bank dinasionalisasi, maka dibentuklah Bank Indonesia sebagai bank sentral Indonesia yang mengelola mata uang rupiah. Bank Indonesia juga bertanggung jawab untuk mengendalikan jumlah uang yang beredar di masyarakat, mengatur suku bunga, dan mengatur kebijakan moneter lainnya.
Dalam pelaksanaannya, nasionalisasi De Javasche Bank tidak berlangsung mulus. Pihak Belanda, yang saat itu masih berkuasa di Indonesia, merasa keberatan dan menolak nasionalisasi ini. Mereka mengklaim bahwa De Javasche Bank adalah aset Belanda yang harus dikembalikan kepada mereka.
Namun, pemerintah Indonesia tidak menghiraukan tuntutan tersebut dan melanjutkan proses nasionalisasi. Akhirnya, pada tanggal 1 Juli 1953, De Javasche Bank secara resmi dinasionalisasi dan menjadi Bank Indonesia.
Setelah De Javasche Bank dinasionalisasi, maka banyak perubahan terjadi dalam sistem perbankan Indonesia. Bank-bank swasta Indonesia pun mulai bermunculan dan terus berkembang hingga saat ini. Nasionalisasi De Javasche Bank juga membuka jalan bagi Indonesia untuk menjadi negara yang mandiri secara ekonomi dan menunjukkan kepada dunia bahwa Indonesia bisa membangun ekonominya sendiri.
Meskipun nasionalisasi De Javasche Bank tidak berlangsung mulus dan mendapat tantangan dari pihak asing, namun keputusan tersebut tetap menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia. Dengan nasionalisasi De Javasche Bank, maka Indonesia menjadi lebih mandiri dalam mengatur perekonomian dan meningkatkan kedaulatan nasional.
Rabu, 30 Agustus 2023
Apa Yang Dimaksud Nasionalisasi De Javasche Bank
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2023
(2220)
-
▼
Agustus
(744)
- Apa Yang Dimaksud Terpentin
- Apa Yang Dimaksud Termonuklir
- Apa Yang Dimaksud Teratogenik
- Apa Yang Dimaksud Supervisi
- Apa Yang Dimaksud Sudut Tumpul
- Apa Yang Dimaksud Sosialita
- Apa Yang Dimaksud Sirkumsisi
- Apa Yang Dimaksud Sinektika
- Apa Yang Dimaksud Semenjana
- Apa Yang Dimaksud Sembahyang
- Apa Yang Dimaksud Rotasinya
- Apa Yang Dimaksud Renaisans
- Apa Yang Dimaksud Puasa Kafarat
- Apa Yang Dimaksud Proletarisasi
- Apa Yang Dimaksud Prinsipil
- Apa Yang Dimaksud Prasarana
- Apa Yang Dimaksud Pertahankan
- Apa Yang Dimaksud Periodontal
- Apa Yang Dimaksud Perihelion
- Apa Yang Dimaksud Penyosohan
- Apa Yang Dimaksud Penunjaman
- Apa Yang Dimaksud Pengintai
- Apa Yang Dimaksud Penggalan
- Apa Yang Dimaksud Pengepakan
- Apa Yang Dimaksud Pengentasan
- Apa Yang Dimaksud Pengarahan
- Apa Yang Dimaksud Penanjakan
- Apa Yang Dimaksud Pemugaran
- Apa Yang Dimaksud Pemrograman
- Apa Yang Dimaksud Pembulatan
- Apa Yang Dimaksud Pecundang
- Apa Yang Dimaksud Pascasarjana
- Apa Yang Dimaksud Pancawarna
- Apa Yang Dimaksud Pancasona
- Apa Yang Dimaksud Orang-Orangan
- Apa Yang Dimaksud Ogah-Ogahan
- Apa Yang Dimaksud Nyeselkan
- Apa Yang Dimaksud Nonpolitik
- Apa Yang Dimaksud Neofeodalisme
- Apa Yang Dimaksud Nefrolitiasis
- Apa Yang Dimaksud Nasionalisasi De Javasche Bank
- Apa Yang Dimaksud Mukositis
- Apa Yang Dimaksud Mineralisasi
- Apa Yang Dimaksud Miksedema
- Apa Yang Dimaksud Merajalela
- Apa Yang Dimaksud Menyuplai
- Apa Yang Dimaksud Menyelimuti
- Apa Yang Dimaksud Menodongkan
- Apa Yang Dimaksud Menobatkan
- Apa Yang Dimaksud Menjajaki
- Apa Yang Dimaksud Mengerang
- Apa Yang Dimaksud Mengental
- Apa Yang Dimaksud Mengebiri
- Apa Yang Dimaksud Menganulir
- Apa Yang Dimaksud Menengadah
- Apa Yang Dimaksud Mendribel
- Apa Yang Dimaksud Mendalilkan
- Apa Yang Dimaksud Mencurahkan
- Apa Yang Dimaksud Memuakkan
- Apa Yang Dimaksud Memfilter
- Apa Yang Dimaksud Melontarkan
- Apa Yang Dimaksud Megapolitan
- Apa Yang Dimaksud Maturitas
- Apa Yang Dimaksud Mandat
- Apa Yang Dimaksud Malabsorbsi
- Apa Yang Dimaksud Loyalitas
- Apa Yang Dimaksud Longtorso
- Apa Yang Dimaksud Kronologis
- Apa Yang Dimaksud Konstatasi
- Apa Yang Dimaksud Konservatif
- Apa Yang Dimaksud Konosemen
- Apa Yang Dimaksud Konfederasi
- Apa Yang Dimaksud Kompanyon
- Apa Yang Dimaksud Komersial
- Apa Yang Dimaksud Kolinergik
- Apa Yang Dimaksud Ketepatan
- Apa Yang Dimaksud Kesultanan
- Apa Yang Dimaksud Kesepahaman
- Apa Yang Dimaksud Keruwetan
- Apa Yang Dimaksud Keretakan
- Apa Yang Dimaksud Kenistaan
- Apa Yang Dimaksud Kelap-Kelip
- Apa Yang Dimaksud Kekaryaan
- Apa Yang Dimaksud Keandalan
- Apa Yang Dimaksud Kaum Dahriah
- Apa Yang Dimaksud Kata Plosif
- Apa Yang Dimaksud Intoksikasi
- Apa Yang Dimaksud Interupsi
- Apa Yang Dimaksud Interdiksi
- Apa Yang Dimaksud Inkarnasi
- Apa Yang Dimaksud Impotensi
- Apa Yang Dimaksud Importasi
- Apa Yang Dimaksud Idpel Listrik
- Apa Yang Dimaksud Ibid Dalam Catatan Kaki Pada Sua...
- Apa Yang Dimaksud Hysteresis
- Apa Yang Dimaksud Humifikasi
- Apa Yang Dimaksud Humidifikasi
- Apa Yang Dimaksud Histokimia
- Apa Yang Dimaksud Hipoglikemia
- Apa Yang Dimaksud Hipermetropia
-
▼
Agustus
(744)