Analisislah Penekanan Kajian dari Paradigma Perilaku Sosial
Paradigma perilaku sosial adalah pendekatan dalam ilmu sosial yang fokus pada pengaruh lingkungan dan interaksi sosial terhadap perilaku manusia. Dalam paradigma ini, penekanan utama diberikan pada faktor-faktor eksternal yang mempengaruhi cara kita berperilaku, seperti norma sosial, pengaruh sosial, dan sistem insentif. Dalam artikel ini, kita akan menganalisis penekanan kajian yang diberikan oleh paradigma perilaku sosial.
1. Faktor Lingkungan: Paradigma perilaku sosial menekankan pentingnya faktor lingkungan dalam membentuk perilaku manusia. Lingkungan mencakup norma-norma sosial, aturan, nilai-nilai, dan harapan-harapan yang ada dalam masyarakat. Paradigma ini berpendapat bahwa perilaku manusia tidak hanya dipengaruhi oleh faktor internal seperti keyakinan dan nilai-nilai pribadi, tetapi juga oleh tekanan dan pengaruh sosial yang ada di sekitarnya. Dengan memahami faktor lingkungan ini, paradigma perilaku sosial berusaha untuk menjelaskan mengapa orang berperilaku seperti yang mereka lakukan dalam konteks tertentu.
2. Interaksi Sosial: Paradigma perilaku sosial menekankan pentingnya interaksi sosial dalam membentuk perilaku manusia. Interaksi sosial terjadi ketika individu berinteraksi dengan orang lain dalam berbagai konteks, seperti keluarga, teman, tempat kerja, atau masyarakat secara umum. Paradigma ini berpendapat bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh interaksi sosial dan dinamika hubungan antara individu dan kelompok. Oleh karena itu, analisis dalam paradigma perilaku sosial sering kali meneliti bagaimana interaksi sosial mempengaruhi sikap, norma, dan tindakan individu.
3. Norma Sosial: Norma sosial adalah aturan-aturan tak tertulis yang mengatur perilaku dalam masyarakat. Paradigma perilaku sosial menekankan pentingnya norma sosial dalam membentuk dan mengatur perilaku manusia. Norma sosial mencakup harapan dan tuntutan tentang cara kita seharusnya berperilaku dalam situasi tertentu. Analisis dalam paradigma ini melihat bagaimana norma sosial dipatuhi, melanggar, atau bahkan diubah oleh individu dalam interaksi sosial mereka.
4. Sistem Insentif: Paradigma perilaku sosial juga menekankan pentingnya sistem insentif dalam membentuk perilaku manusia. Sistem insentif mencakup hadiah dan hukuman yang diberikan sebagai respons terhadap perilaku. Menurut paradigma ini, manusia cenderung memilih perilaku yang menghasilkan imbalan positif dan menghindari perilaku yang menghasilkan hukuman atau konsekuensi negatif. Analisis dalam paradigma perilaku sosial sering kali melibatkan penelitian tentang bagaimana sistem insentif memengaruhi motivasi, pengambilan keputusan, dan perilaku manusia secara umum.
paradigma perilaku sosial menekankan pentingnya faktor lingkungan, inter
Selasa, 01 Agustus 2023
Analisislah Penekanan Kajian Dari Paradigma Perilaku Sosial
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2023
(2220)
-
▼
Agustus
(744)
- Apa Yang Dimaksud Terpentin
- Apa Yang Dimaksud Termonuklir
- Apa Yang Dimaksud Teratogenik
- Apa Yang Dimaksud Supervisi
- Apa Yang Dimaksud Sudut Tumpul
- Apa Yang Dimaksud Sosialita
- Apa Yang Dimaksud Sirkumsisi
- Apa Yang Dimaksud Sinektika
- Apa Yang Dimaksud Semenjana
- Apa Yang Dimaksud Sembahyang
- Apa Yang Dimaksud Rotasinya
- Apa Yang Dimaksud Renaisans
- Apa Yang Dimaksud Puasa Kafarat
- Apa Yang Dimaksud Proletarisasi
- Apa Yang Dimaksud Prinsipil
- Apa Yang Dimaksud Prasarana
- Apa Yang Dimaksud Pertahankan
- Apa Yang Dimaksud Periodontal
- Apa Yang Dimaksud Perihelion
- Apa Yang Dimaksud Penyosohan
- Apa Yang Dimaksud Penunjaman
- Apa Yang Dimaksud Pengintai
- Apa Yang Dimaksud Penggalan
- Apa Yang Dimaksud Pengepakan
- Apa Yang Dimaksud Pengentasan
- Apa Yang Dimaksud Pengarahan
- Apa Yang Dimaksud Penanjakan
- Apa Yang Dimaksud Pemugaran
- Apa Yang Dimaksud Pemrograman
- Apa Yang Dimaksud Pembulatan
- Apa Yang Dimaksud Pecundang
- Apa Yang Dimaksud Pascasarjana
- Apa Yang Dimaksud Pancawarna
- Apa Yang Dimaksud Pancasona
- Apa Yang Dimaksud Orang-Orangan
- Apa Yang Dimaksud Ogah-Ogahan
- Apa Yang Dimaksud Nyeselkan
- Apa Yang Dimaksud Nonpolitik
- Apa Yang Dimaksud Neofeodalisme
- Apa Yang Dimaksud Nefrolitiasis
- Apa Yang Dimaksud Nasionalisasi De Javasche Bank
- Apa Yang Dimaksud Mukositis
- Apa Yang Dimaksud Mineralisasi
- Apa Yang Dimaksud Miksedema
- Apa Yang Dimaksud Merajalela
- Apa Yang Dimaksud Menyuplai
- Apa Yang Dimaksud Menyelimuti
- Apa Yang Dimaksud Menodongkan
- Apa Yang Dimaksud Menobatkan
- Apa Yang Dimaksud Menjajaki
- Apa Yang Dimaksud Mengerang
- Apa Yang Dimaksud Mengental
- Apa Yang Dimaksud Mengebiri
- Apa Yang Dimaksud Menganulir
- Apa Yang Dimaksud Menengadah
- Apa Yang Dimaksud Mendribel
- Apa Yang Dimaksud Mendalilkan
- Apa Yang Dimaksud Mencurahkan
- Apa Yang Dimaksud Memuakkan
- Apa Yang Dimaksud Memfilter
- Apa Yang Dimaksud Melontarkan
- Apa Yang Dimaksud Megapolitan
- Apa Yang Dimaksud Maturitas
- Apa Yang Dimaksud Mandat
- Apa Yang Dimaksud Malabsorbsi
- Apa Yang Dimaksud Loyalitas
- Apa Yang Dimaksud Longtorso
- Apa Yang Dimaksud Kronologis
- Apa Yang Dimaksud Konstatasi
- Apa Yang Dimaksud Konservatif
- Apa Yang Dimaksud Konosemen
- Apa Yang Dimaksud Konfederasi
- Apa Yang Dimaksud Kompanyon
- Apa Yang Dimaksud Komersial
- Apa Yang Dimaksud Kolinergik
- Apa Yang Dimaksud Ketepatan
- Apa Yang Dimaksud Kesultanan
- Apa Yang Dimaksud Kesepahaman
- Apa Yang Dimaksud Keruwetan
- Apa Yang Dimaksud Keretakan
- Apa Yang Dimaksud Kenistaan
- Apa Yang Dimaksud Kelap-Kelip
- Apa Yang Dimaksud Kekaryaan
- Apa Yang Dimaksud Keandalan
- Apa Yang Dimaksud Kaum Dahriah
- Apa Yang Dimaksud Kata Plosif
- Apa Yang Dimaksud Intoksikasi
- Apa Yang Dimaksud Interupsi
- Apa Yang Dimaksud Interdiksi
- Apa Yang Dimaksud Inkarnasi
- Apa Yang Dimaksud Impotensi
- Apa Yang Dimaksud Importasi
- Apa Yang Dimaksud Idpel Listrik
- Apa Yang Dimaksud Ibid Dalam Catatan Kaki Pada Sua...
- Apa Yang Dimaksud Hysteresis
- Apa Yang Dimaksud Humifikasi
- Apa Yang Dimaksud Humidifikasi
- Apa Yang Dimaksud Histokimia
- Apa Yang Dimaksud Hipoglikemia
- Apa Yang Dimaksud Hipermetropia
-
▼
Agustus
(744)