Apa yang Dimaksud dengan Aksidental?
Dalam konteks filosofi dan metafisika, istilah ‘aksidental’ merujuk pada sifat atau atribut suatu entitas yang tidak melekat secara esensial atau intrinsik pada entitas itu sendiri. Aksidental adalah segala sesuatu yang dapat berubah atau dihilangkan tanpa mengubah esensi atau identitas dasar suatu entitas.
Dalam kontras dengan sifat esensial atau esensial, yang merupakan atribut atau karakteristik yang melekat pada entitas itu secara inheren, sifat aksidental adalah hal-hal yang dapat berubah, bervariasi, atau ditambahkan atau dihapus dari entitas tanpa mengubah substansi inti dari entitas itu.
Sebagai contoh, dalam konteks manusia, sifat-sifat esensial seperti ras, jenis kelamin, atau status manusia tidak dapat berubah dan melekat pada identitas dasar seseorang. Namun, atribut aksidental seperti warna rambut, tinggi badan, atau preferensi pribadi dapat berubah dari waktu ke waktu tanpa mengubah identitas inti seseorang sebagai manusia.
Konsep aksidental juga relevan dalam pemahaman tentang entitas lain di dunia fisik. Misalnya, dalam ilmu kimia, sifat-sifat kimia suatu zat seperti keasaman, keelektronegatifan, atau titik didih adalah sifat-sifat esensial yang mendefinisikan identitas zat tersebut. Namun, sifat aksidental seperti warna, bentuk, atau keadaan fisik dapat berubah tanpa mengubah identitas kimia zat tersebut.
Dalam tradisi filsafat Aristoteles, konsep aksidental juga terkait dengan perbedaan antara substansi dan insiden. Substansi merujuk pada esensi atau identitas inti suatu entitas, sedangkan insiden adalah segala sesuatu yang melekat pada substansi tersebut, termasuk atribut aksidental. Misalnya, dalam manusia, substansi adalah sifat rasional yang melekat pada manusia, sedangkan insiden meliputi atribut fisik, sosial, atau psikologis yang dapat berubah dari waktu ke waktu.
Pemahaman tentang konsep aksidental penting dalam analisis ontologis, membedakan antara hal-hal yang mendasar dan tak tergantikan dalam entitas dan hal-hal yang bersifat tambahan atau bervariasi. Ini juga relevan dalam konteks filosofi agama dan etika, di mana diskusi tentang sifat dasar manusia dan nilai-nilai moral terkait dengan pemahaman tentang sifat esensial dan aksidental.
aksidental merujuk pada sifat atau atribut yang tidak melekat secara esensial pada suatu entitas dan dapat berubah atau dihilangkan tanpa mengubah identitas inti dari entitas tersebut. Konsep aksidental penting dalam memahami perbedaan antara atribut yang melekat pada entitas secara intrinsik dan atribut yang lebih bersifat tambahan atau bervariasi.
Rabu, 23 Agustus 2023
Apa Yang Dimaksud Aksidental
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Arsip Blog
-
▼
2023
(2220)
-
▼
Agustus
(744)
- Apa Yang Dimaksud Terpentin
- Apa Yang Dimaksud Termonuklir
- Apa Yang Dimaksud Teratogenik
- Apa Yang Dimaksud Supervisi
- Apa Yang Dimaksud Sudut Tumpul
- Apa Yang Dimaksud Sosialita
- Apa Yang Dimaksud Sirkumsisi
- Apa Yang Dimaksud Sinektika
- Apa Yang Dimaksud Semenjana
- Apa Yang Dimaksud Sembahyang
- Apa Yang Dimaksud Rotasinya
- Apa Yang Dimaksud Renaisans
- Apa Yang Dimaksud Puasa Kafarat
- Apa Yang Dimaksud Proletarisasi
- Apa Yang Dimaksud Prinsipil
- Apa Yang Dimaksud Prasarana
- Apa Yang Dimaksud Pertahankan
- Apa Yang Dimaksud Periodontal
- Apa Yang Dimaksud Perihelion
- Apa Yang Dimaksud Penyosohan
- Apa Yang Dimaksud Penunjaman
- Apa Yang Dimaksud Pengintai
- Apa Yang Dimaksud Penggalan
- Apa Yang Dimaksud Pengepakan
- Apa Yang Dimaksud Pengentasan
- Apa Yang Dimaksud Pengarahan
- Apa Yang Dimaksud Penanjakan
- Apa Yang Dimaksud Pemugaran
- Apa Yang Dimaksud Pemrograman
- Apa Yang Dimaksud Pembulatan
- Apa Yang Dimaksud Pecundang
- Apa Yang Dimaksud Pascasarjana
- Apa Yang Dimaksud Pancawarna
- Apa Yang Dimaksud Pancasona
- Apa Yang Dimaksud Orang-Orangan
- Apa Yang Dimaksud Ogah-Ogahan
- Apa Yang Dimaksud Nyeselkan
- Apa Yang Dimaksud Nonpolitik
- Apa Yang Dimaksud Neofeodalisme
- Apa Yang Dimaksud Nefrolitiasis
- Apa Yang Dimaksud Nasionalisasi De Javasche Bank
- Apa Yang Dimaksud Mukositis
- Apa Yang Dimaksud Mineralisasi
- Apa Yang Dimaksud Miksedema
- Apa Yang Dimaksud Merajalela
- Apa Yang Dimaksud Menyuplai
- Apa Yang Dimaksud Menyelimuti
- Apa Yang Dimaksud Menodongkan
- Apa Yang Dimaksud Menobatkan
- Apa Yang Dimaksud Menjajaki
- Apa Yang Dimaksud Mengerang
- Apa Yang Dimaksud Mengental
- Apa Yang Dimaksud Mengebiri
- Apa Yang Dimaksud Menganulir
- Apa Yang Dimaksud Menengadah
- Apa Yang Dimaksud Mendribel
- Apa Yang Dimaksud Mendalilkan
- Apa Yang Dimaksud Mencurahkan
- Apa Yang Dimaksud Memuakkan
- Apa Yang Dimaksud Memfilter
- Apa Yang Dimaksud Melontarkan
- Apa Yang Dimaksud Megapolitan
- Apa Yang Dimaksud Maturitas
- Apa Yang Dimaksud Mandat
- Apa Yang Dimaksud Malabsorbsi
- Apa Yang Dimaksud Loyalitas
- Apa Yang Dimaksud Longtorso
- Apa Yang Dimaksud Kronologis
- Apa Yang Dimaksud Konstatasi
- Apa Yang Dimaksud Konservatif
- Apa Yang Dimaksud Konosemen
- Apa Yang Dimaksud Konfederasi
- Apa Yang Dimaksud Kompanyon
- Apa Yang Dimaksud Komersial
- Apa Yang Dimaksud Kolinergik
- Apa Yang Dimaksud Ketepatan
- Apa Yang Dimaksud Kesultanan
- Apa Yang Dimaksud Kesepahaman
- Apa Yang Dimaksud Keruwetan
- Apa Yang Dimaksud Keretakan
- Apa Yang Dimaksud Kenistaan
- Apa Yang Dimaksud Kelap-Kelip
- Apa Yang Dimaksud Kekaryaan
- Apa Yang Dimaksud Keandalan
- Apa Yang Dimaksud Kaum Dahriah
- Apa Yang Dimaksud Kata Plosif
- Apa Yang Dimaksud Intoksikasi
- Apa Yang Dimaksud Interupsi
- Apa Yang Dimaksud Interdiksi
- Apa Yang Dimaksud Inkarnasi
- Apa Yang Dimaksud Impotensi
- Apa Yang Dimaksud Importasi
- Apa Yang Dimaksud Idpel Listrik
- Apa Yang Dimaksud Ibid Dalam Catatan Kaki Pada Sua...
- Apa Yang Dimaksud Hysteresis
- Apa Yang Dimaksud Humifikasi
- Apa Yang Dimaksud Humidifikasi
- Apa Yang Dimaksud Histokimia
- Apa Yang Dimaksud Hipoglikemia
- Apa Yang Dimaksud Hipermetropia
-
▼
Agustus
(744)